Sepenggal Kisah Usang #FlashFiction

 karya : Zahratul Hafidzah

Dalam senja yang ronanya mulai memerah. Ranumnya pun berangsur memudar disambut malam yang memberi gigil. Seiring embusan angin menerpa sayup-sayup lantunan kalam Ilahi, kutitip sebait doa yang tiada henti terlangitkan. Masihkah hening menyisakan secuil saja harap tentangmu? Membiarkan kita terbenam dalam gundukan mimpi.

Sebait rindu kini seakan menenggelamkan kita pada sunyi yang sengaja dilupa. Bukan tentang pilu yang masih bersarang pada palung paling dalam. Bukan pula tentang sebongkah sesal yang menjadi pilihan untuk kita pergi dengan segenggam luka, tapi tentang sakit yang menikam pun menyisakan genangan di pelupuk mata.

Tidak usah mencerca mencari sebab siapa yang memulai. Terkadang ego membuat kita enggan untuk mengaku khilaf. Cukup desir sang anila mengabarkan riuh hati mengingat siapa yang pantas disalahkan atas goresan yang sempat menganga.


Senja jingga, 31 Desember 2021

Kirim Inbox ke Admin

Kirim