Menanti Buah Hati

Dear Intuisibook Lovers...
Kali ini Mimin mau menulis mengenai Menanti Buah Hati

Buah Hati adalah sosok yang kehadirannya begitu dinanti-nantikan pasangan yang sudah menikah.
Anak adalah rezeki yang utama yang tak terkira untuk melanjutkan estafet kehidupan kita.
Anak adalah hadiah dan karunia Alloh yang begitu besar.
Sebagai seorang mukmin kita wajib meyakini bahwa anak adalah karunia Alloh SWT, dan titipan dari Alloh SWT. bukan semata-mata hasil dari hubungan biologis.
Karena jika Alloh belum mengizinkan, hal itu belum bisa terjadi.
Jadi bagi yang sudah mempunyai anak/ buah hati, ingat-ingat ya... Supaya kalian tidak menyia-nyiakannya, sangat disyukuri, dan sangat penting untuk memuliakan anak. Anak adalah wujud kasih sayang Alloh pada kita, jadi Alloh mempercayakan kita untuk mendidik, mengasuh, dan membesarkan mereka.
Anak inilah yang nanti akan menyambung keilmuan maupun keimanan kita hingga kaum mukmin semakin banyak jumlahnya.

Kiat-kiat supaya cepat punya Anak :
1. Menikah dulu. Ini syarat pertama jika kalian ingin punya anak dari pasangan dan hubungan yang halal agar mendapatkan keberkahan hidup.
2. Memilih pasangan yang sholih sholihah , agar kelak juga menurunkan keturunan yang Sholeh dan Sholehah. Tentunya rumah tangga perlu diisi dengan intisari keagamaan, agar kehidupan berumah tangga menjadi sejuk, damai, dan permai. Rajin sholat dan bernasehat kepada kebaikan, sehingga hidupnya terjaga dalam kebenaran dan Alloh akan mempermudah hidupnya. Semua theme / baground kehidupan diisi dengan hal-hal yang menyehatkan Ruhani. Kebiasaan-kebiasaan yang bagus perlu diwariskan untuk anak turun generasi.
3. Rajin berhubungan biologis. Jika sudah menikah, usaha untuk punya anak yaitu dengan berhubungan biologis. Jika sudah menikah, hal itu menjadi Sunnah dan tinggi sekali nilai pahalanya. Saling menyenangkan satu sama lain antara suami istri juga sangat tinggi sekali pahalanya. Secara ilmu biologi, untuk program kehamilan yaitu 2-3 hari sekali. Saat itu sel sperma sedang masak-masaknya dan siap membuahi sel ovum. Sel ovum juga perlu dilihat dalam fase/ kondisi fertil (yaitu masa subur). Tentunya saat bukan haid. Saat haid merupakan waktu yang haram berhubungan badan. Kemudian awal setelah haid sekitar 2-3hari selesai baru pemulihan kondisi rahim pasca haid. Kemudian ovum dalam kondisi fertil / subur yaitu sekitar 7 hari. Minggu berikutnya adalah masa penebalan endometrium rahim untuk persiapan proses haid jika ovum tidak dibuahi. 
4. Rajin-rajinlah berdoa dan membaca ayat suci Al-Quran. Banyak riyadhah atau usaha batin yang dilakukan oleh pasangan yang menginginkan buah hati. Biasanya yaitu rajin membaca ayat suci Al-Quran khususnya Surat Yusuf dan Surat Maryam. Juga surat surat lain yang tak kalah ampuhnya. Juga rajin puasa untuk mentirakati kehidupannya agar kelak anak turunnya menjadi generasi yang Sholeh Sholihah serta sukses hidupnya  
5. Rajin bersedekah. Bersedekah selain sangat manjur buat Tolak Balak, juga sangat manjur untuk mendatangkan rezeki. Rezeki itu bisa apapun yang kita butuhkan, dan sekiranya baik untuk kita. Jika rezekinya masih seret atau susah, mudah-mudahan bisa lancar dan licin dengan bersedekah. Doa dari orang yang disedekahi sangat manjur dan sangat membantu kelancaran hidup.
6. Memperbanyak kebaikan2 kecil dan sederhana, namun semoga efeknya luar biasa bagi kehidupan kita. Kebaikan itu seperti mengubah mindset dan menambah rasa syukur kita, sehingga Alloh menjadi senang dengan kita. Mengubah diri lebih baik, rajin merapikan diri dan rumah, membersihkan halaman, juga membantu orang meskipun menurut kita itu hal kecil namun bagi yang dibantu sangat besar sekali nilainya dan manfaatnya. Contohnya saja mengajak bicara pada orang lain dengan tutur kata yang santun dan lemah lembut. Menawarkan pertolongan pada orang yang membutuhkan, membahagiakan orang tua kita dengan cara yang sederhana, dan memboncengkan orang yang mau bepergian terutama jika niat perjalanannya adalah kebaikan. 
7. Memperbaiki dan meningkatkan amalan kita. Tidak mengulangi kesalahan masa lalu dan membuka jalur kebaikan di masa depan. Memperbaiki diri hari demi hari sehingga menjadi kebiasaan baik, dan meningkatkannya menjadi lebih baik lagi. Semoga Alloh Subhanahu wata'ala mempermudah segala urusan kita. Amiien. 🤲

RASA SYUKUR MEMILIKI ANAK.
Jika Intuisibook Lovers sudah memiliki anak, hendaknya Lovers tidak menghardik anak dan mendholimi anaknya. Lovers perlu mengingat masa dimana Lovers begitu menginginkan adanya buah hati. Jika sudah diberi, maka kewajiban kita adalah menjaganya. Mengingat masih banyak orang yang belum seberuntung kita dan belum dikaruniai anak. Anak merupakan rezeki dan amanah yang perlu dijaga baik-baik. Hati-hati dan dengan pola asuh (parenting) yang bijak.
Berikut ini adalah kewajiban kita orang tua pada anak :
1. Memuliakan Anak. Barangsiapa yang bisa membuat nyaman anak dan membahagiakan hati anak, maka itu merupakan sunnah-sunnah dalam mendidik anak. Jangan sampai kita mengecewakan hati anak, apalagi keseringan. Hal itu membuat anak gampang sedih dan mudah patah hatinya. Anak kalau bisa kita bopong, kita angkat, dan kita mampu membawanya ke kedudukan tertinggi, derajat tertinggi, dan tempat tertinggi di sisi Alloh SWT. Anak kita menjadi pribadi yang kuat, pemberani, dan menjadi hamba dan kekasih Alloh SWT. 
Anak tak boleh dimanja, nanti kalau berkeperibadian lembek, mudah gembeng, dan lemah. Anak harus kita didik menjadi pribadi yang tangkas, pemberani, siap gempur, dan survival (punya karakter bertahan yang tinggi). Ia akan menjadi pribadi yang siap menyelesaikan dalam kondisi Medan yang seperti apa saja. 

2. Memandirikan Anak. Tujuan pendidikan mulai dari balita adalah agar anak jadi mandiri. Mulai dari latihan berjalan, latihan bersepeda, semua itu mengandung filosofi. Mulai dari hal sederhana sampai hal kompleks supaya anak bisa melakukannya. Memanajemen hidupnya, memenajemen pekerjaan, dan mengatur cita-cita dan kebutuhan yang diinginkan. Jika anak sudah terbiasa gagal dan jatuh lalu bangkit lagi, maka dia menjadi tak mudah patah dan menyerah. Dia menjadi pribadi yang tangguh tak tergoyahkan. Tidak semua hal harus dituruti dan disediakan di depan mata, dan sebaiknya biarkan ia belajar meraihnya sendiri. Agar kelak ketika ia dewasa sudah terbiasa menghadapi kesulitan-kesulitan dan tak mudah menyerah untuk menggapai yang diinginkan. Ia akan tahan banting menghadapi gelombang kehidupan.

3. Mendidik Anak. Pendidikan adalah hak setiap manusia. Pendidikan diupayakan sejak dini mungkin karena masa kecil mudah menyerap ilmu, bahkan sejak kandungan janin justru semakin cepat menyerap ilmu, frekuensi, dan gelombang. Oleh karena itu sedari janin hendak disetelkan murrotal Al-Quran sehingga memori hidupnya banyak tersetel Al Qur'an. Kehidupannya banyak diisi dengan kebermanfaatan dan keberkahan dan diselamatkan dengan fadhilah Al-Quran. Anak menjadi mudah dalam menghafal Al-Quran dan menerapkan AlQuran dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan dilakukan sebebas-bebasnya dan tidak terlalu mengekang. Supaya anak tidak tertekan. Juga anak diajari tanggung jawab supaya hidupnya terarah, tidak semaunya sendiri. Dan juga apabila ada resiko mau menanggungnya. 
Pendidikan melalui bangku lembaga sangat dibutuhkan muatan agama sejak dini. Untuk menjaga moral dan akhlaknya. Akhlak dan ilmu adalah setali mata uang dan sama-sama penting. Akhlak sebagai halaman depan, ilmu adalah segalanya dan kita mengetahui akhlak yang baik karena ada ilmu. 
Supaya anak bisa mandiri bisa dimasukkan pondok pesantren. Di sana dia akan belajar tentang kemandirian hidup, apa-apa menyiapkan sendiri, bisa memanagemen sendiri kehidupannya, selain itu punya jiwa sosial yang memadai, dan juga kadar akhlak, moralitas, dan religiusitas yang mencukupi.
Sekolah formal juga sangat perlu untuk mengenalkannya pada ilmu-ilmu dunia. Namun usahakan ilmu dunia yang tetap mendekatkan diri pada Alloh. Karena segala sesuatu di alam raya ini sejatinya terkait dan berhubungan dan berhulu pada satu yang sama yaitu Alloh SWT. Sehingga ilmu-ilmu dunia semakin mendekatkan kita pada Alloh dan bukan menjauhkan pada Alloh SWT. Alhasil ilmu yang dipelajari baik saat sekolah maupun saat bekerja mendapat Rahmat dan Rahiim Nya Alloh SWT.

4. Memberikan bekal KETERAMPILAN ANAK. Sejak kecil anak perlu diberi bekal keterampilan karena itu yang akan terbawa di hidupnya nanti ketika dewasa. Keterampilan adalah modal bagi si anak untuk mengaplikasikan hidupnya, contoh bersosialisasi dengan teman sangat bagus jika punya keterampilan yang bisa diberikan. Bermasyarakat juga membutuhkan keterampilan -keterampilan untuk dibaktikan pada masyarakat. Dalam menjalankan hidup juga butuh keterampilan mendapatkan uang. Keterampilan berkomunikasi dan keterampilan bernegosiasi. Keterampilan memecahkan masalah. Dll.

 6. Terbiasa BERKOMPETISI dan Berkarya Mandiri
Musuh terbesar dalam hidup adalah kemalasan, yang menjadikan orang tak bisa bergerak dan tak ada perubahan dalam hidupnya. Oleh karena itu seseorang harus rajin berkarya, berkegiatan, berevent, dan berkompetisi dalam lomba-lomba. Supaya menjadi manusia ciptaan Alloh yang cemerlang. Menjadi Pribadi Unggul. Menjadi bibit Unggul dan menjadi Generasi Emas untuk Lingkungannya. Cerdas baik dalam hal akademis maupun non-akademis. Baik pelajaran maupun hal yang diluar pelajaran seperti bakat, minat, dan hobi. Sehingga kelak ketika besar nanti, anak tidak bingung dalam menyalurkan hobinya itu. Dan menambah skill dalam pekerjaannya. 

7. Hiburan yang cukup. Permainan di masa anak-anak usahakan yang memicu syaraf motorik dan sensorik sehingga rajin bergerak dan berpikir. Jauhkan dari permainan gadget krna banyak sekali efek negatifnya seperti anak jadi malas gerak, kurang komunikatif, kurang etika, dan pasif/ kurang kreatif inovatif. Hiburan juga sangat penting agar anak semakin bahagia dan naik derajat hidupnya. Semoga anak kita menjadi anak yang sehat, ceria, dan periang sehingga yang disekelilingnya pun menjadi senang.

Beberapa Tips jika punya Anak :
1. Mendekatkan buah hati dengan Al Qur'an
2. Menyetelkan musik instrumen dan lagu islami
3. Mengajari anak alat musik
4. Memondokkan anak jika sudah cukup usianya semisal sudah SMP.
5. Memberikan kasih sayang yang cukup.
6. Mengajari memberi. Dan berempati.
7. Memberikan banyak bekal keterampilan.
8. Mengikutsertakan lomba dan kompetisi dan event-event yang ada 
9. Jalan-jalan seputar wilayah tempat tinggal.

Kirim Inbox ke Admin

Kirim