menjadi Pegawai Negeri Syurga
Menjadi duta surga, semoga mendapat komisi dan persenan / tiket gratis menuju surga yang abadi dan nyata itu. Tidak bisa menjadi PNS tidak apa-apa, namun lowongan menjadi Pegawai Negeri Syurga terbuka sangat lebar, dengan kerja-kerja dan project-project tingkat surgawi yang banyak dan jangka panjang. Hidup di bumi bukannya tanpa resiko, namun semakin banyak resiko/ peluang yang kita ambil, maka semakin banyak return/keuntungan yang kita dapat. Maka dari itu, baktikan amal, usaha/ keringat, dan harta benda kita diniatkan pada Alloh SWT. dan untuk amal akhirat. Banyak dari kita di dunia ini menjadi penonton orkestra-orkestra duniawi yg tengah berlangsung, apakah besok di akhirat kita juga akan menjadi penonton orkestra orkestra surgawi ketika amal-amal manusia ditampakkan. Tebakan saya adalah bangsa Palestina menjadi bangsa yang dianugerahi surga tertinggi karena itu merupakan bangsa para syuhada. Nah kalau Indonesia ini posisinya di mana di surga nanti, apakah Kejayaan Indonesia itu hanya bisa dirasakan di negeri surga? Atau di surga bangsa kita tetap menjadi bangsa yang berkembang/ belum bisa sampai pada puncak.dibanding legium-legium surgawi dan ruhani dari bangsa lain yang lebih bersih, suci, berkah, banyak amal dan banyak ridho AllohNya. Hidup di Indonesia memang unpredictable karena keagamaan, spiritualitas, Budi pekerti belum menjadi nomor satu. Semoga saja kesabaran akan kondisi pas-pasan dan jiwa sosial yang tinggi menjadi wasilah surga kita. Jika di surga saat ini sudah dibangun kapling-kapling Surga yang megah dan mewah, apakah ada diantaranya itu tertuliskan nama kita dan keluarga kita, dan layakkah kita mendapatkan semua itu ? Itulah kenapa di bumi disuruh memperbanyak trah keluarga, perbanyak saudara, dan sahabat. Agar disurga nanti tidak kesepian. Di surga kita akan banyak-banyakan trah dan keluarga yang solid yang ikatannya terjalin kuat dan ikatan yang karena Alloh SWT,. Semoga di surga nanti kita dapat bertemu Alloh dan Rosululloh SAW. dengan dikasih sayangi Alloh SWT dan Rosululloh dan bukan termasuk orang yang dimurkai-Nya. Semoga maqom dan derajat kita di surga tidak terukur lagi, dan menjadi kekasih-Nya dan sangat dekat dengan-Nya. Di sini saya ingin mengajak bernavigasi dan mengukur dengan barometer, untuk menentukan seberapa jarak kita dengan kampung akhirat(surgawi). Di Bulan Ramadhan ini pintu-pintu surga di buka, apakah sudah terasa sejuknya dan tenteramnya di hati kita ? Apakah kita sudah dapat mencium wanginya ? Mari kita mengukur lagi dan mengusahakan kedekatan kita dengan surga, kita membuat garis bantu dan jalan pintas (shorcut menuju surga). Yaitu amalan-amalan dan keutaman apa saja yang akan kita haturkan sebagai kendaraan menujuNya. Banyak shortcut-shorcut atau amalan yang simple banget dikerjakan namun pahalanya besar sekali. Shorcut surgawi itu sangat personal, sangat spesifik dan sangat privat. Masing-masing orang bisa berbeda. Namun tetaplah kesabaran dan penerimaan dalam meniti kehidupan ini adalah ibadah yang panjang. Ucap syukur senantiasa tersemat di lisan dan rongga dada. Senyuman senantiasa menghiasi bibir memperindah beksan laku kita, menjadi orang yang murah senyum. Positif thinking dan Optimis pada qodarulloh adalah jalan pembeda.
Ya Rabb, ya Kariim. Kami bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa di jagat semestamu ini, kami juga tidak berhak atas itu semua, namun semoga Engkau memasukkan kami semua kedalam hamba yang Engkau rahmati. Mendapatkan petunjuk-Mu. Dan tergolong insan mutawwabin (golongan ahluttaubat), hamba yang mendapatkan ampunan-Mu dan mendapatkan welas asih-Mu dari hari sekarang sampai hari akhirat. Ya Alloh permudahkan urusan kami, tebalkanlah iman Islam kami, satukan dan kuatkan silaturahmi kami, jauhkan kami dan penduduk bumi dari musibah dan malapetaka. Selamatkanlah kami dalam melangkahkan kaki dan memilih jalan lurus di setiap harinya, sadarkanlah kami dan setiap hari menjadi insan yang lebih baik dari hari kemarin. Mencintai dan mengamalkan Qur'an dan sunnah-Mu. Dan teegolong insan yang beruntung.